Selasa, 25 Februari 2014

Uang Hilang, Teman Pun Hilang

Sahabat memang penting dalam hidup kita, tetapi menemukan sahabat sejati sungguh sukar. Sebagian besar dari yang disebut "sahabat-sahabat" Anda itu biasanya tidak lebih dari sekedar teman di kala senang. Bila keadaan sedang baik, mereka sahabat Anda , tetapi di saat sulit, kemungkinan besar mereka kabur. Ada sebuah lagu Teochow yang liriknya berati: duduk di mana saja yang sejuk, menyanjung siapa saja yang punya uang.

Jika Anda ingin menyebut sebagian besar sahabat Anda itu "sahabat", saya sarankan Anda menyebut mereka teman. Kebanyakan dari mereka hanyalan orang-orang yang teringat kepada Anda bila mereka ingin Anda temani untuk bersenang-senang bersama.
Mereka hanya teman buruk dengan pengaruh buruk, bukan sahabat yang sejati. Jadi, jangan terkecoh.

Jika orang-orang ini hanya datang berkumpul untuk makan, minum, dan bersenang-senang, Anda cukup menyebut mereka teman. Anda bisa punya teman makan, teman belanja, atau teman clubbing, tetapi jangan pernah menganggap mereka sahabat sejati. Ujian terbaik untuk mengetahui siapa sahabat Anda adalah meminta mereka meminjami Anda uang. Jangan minta mereka meminjami Anda Rp500.000, tetapi paling tidak Rp5000.000, dan pastikan mereka mengatakan kepada Anda bahwa Anda tidak perlu mengembalikan uang itu.

Anggapan yang salah tentang teman ini sering mendorong orang untuk mendirikan bisnis bersama para "sahabat". Mereka mengumpulkan beberapa babi serta anjing, dan mengira mereka sedang memulai sebuah peternakan. Lalu, ketika bisnis itu menemui rintangan dan kegagalan, dan lebih banyak lagi uang yang harus dikucurkan, semua orang mulai saling menyalahkan. Pada akhirnya tidak hanya bisnis itu yang hancur, tetapi sahabat-sahabat pun berubah menjadi musuh.

Jangan membawa teman-teman ke dalam bisnis Anda, kecuali Anda yakin mereka bisa benar-benar memberikan kontribusi. Terlalu banyak koki sering kali merusak masakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar